PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SMK N 1 TAMBUSAI
JURUSAN TKJ KELAS XI
TUGAS INDIVIDU
Dosen Pengampu :
Dr.Indrati Kusumaningrum, M.Pd
Oleh
:
NURSALMI
1109870
TP B
PROGRAM
PASCA SARJANA TEKNOLOGI PENDIDIKAN
KERJASAMA
FKIP UNIVERSITAS RIAU DENGAN
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2012
BAB.I. TEORI-TEORI BELAJAR DAN MEDIA
- TEORI-TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Belajar sebagai karakteristik yang membedakan
manusia dengan makhluk lain, merupakan aktivitas yang selalu dilakukan
sepanjang hayat manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar. Belajar merupakan
aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya
melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Salah satu ciri dari
aktivitas belajar menurut para ahli pendidikan dan psikologi adalah adanya perubahan
tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu biasanya berupa penguasaan terhadap
ilmu pengetahuan yang baru dipelajarinya, atau penguasaan terhadap keterampilan
dan perubahan yang berupa sikap. Untuk mendapatkan perubahan tingkah laku
tersebut, maka diperlukan tenaga pengajar yang memadai. Pengajar atau disebut
juga dengan pendidik sangat berperan panting dalam proses pembelajaran.
Pendidik yang baik akan mampu membawa peserta didiknya menjadi lebih baik.
Guru, instruktur atau dosen
seringkali menyamakan istilah pengajaran dan pembelajaran. Padahal pengajaran
lebih mengarah pada pemberian pengetahuan dari guru kepada siswa yang kadang
kala berlangsung secara sepihak. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu
kegiatan yang berupaya membelajarkan siswa secara terintegrasi dengan
memperhitungkan faktor lingkungan belajar, karakteristik siswa, karakteristik
bidang studi serta berbagai strategi pembelajaran, baik penyampaian,
pengelolaan, maupun pengorganisasian pembelajaran.
Ilmu pembelajaran menaruh perhatian pada upaya untuk
meningkatkan pemahaman dan memperbaiki proses pembelajaran. Untuk memperbaiki
proses pembelajaran tersebut diperlukan berbagai model pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi pembelajaran. Yang dimaksud dengan kondisi pembelajaran di sini
adalah tujuan bidang studi, kendala bidang studi, dan karakteristik peserta
didik yang berbeda memerlukan model pembelajaran yang berbeda pula.
Dalam pembelajaran pada pebelajar
terjadi peningkatan kemampuan. Semula, ia memiliki kemampuan pra-belajar; dalam
proses belajar pada kegiatan belajar hal tertentu, ia meningkatkan tingkat atau
memperbaiki tingkat ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Keputusan
tentang perbaikan tingkat ranah tersebut didasarkan atas evaluasi guru dan
unjuk kerja siswa dalam pemecahan masalah. Dari sisi guru, proses pemerolehan
pengalaman siswa atau proses pengolahan pesan tersebut dapat dilakuikan dengan
cara dedukatif dan induktif. Pengolahan pesan secara deduktif dimulai dari
generalisasi atau suatu teori yang benar, pencarian data, dan uji kebenaran
generalisasi atau suatu teori tersebut. Pada pengolahan pesan secara induktif
kegiatan bermula dari adanya fakta atau peristiwa khusus, penyusunan
konsep-konsep. Dalam usaha pembelajaran guru dapat menggunakan pengolahan pesan
secara deduktif atau induktif tergantung pada karakteristik bidang studinya.
Selain pendekatan atau model belajar
individual, kelompok dan klasikal, masih terdapat banyak model belajar yang
lain. Di antaranya:
Teori belajar
|
Yang ditekankan
|
Tokoh
|
Behaviorisme
(tingkah laku)
|
Stimulus,
respon, penguatan motivasi
|
Pavlov,
Skinner, Bandura
|
Cognitivisme
|
Daya
ingat, perhatian, pemahaman mendalam, organisasi gagasan, proses informasi
|
Brunner,
Piaget, Ausubel
|
Konstruktivisme
|
Pengalaman,
interaksi
|
Jean
Piaget, Vygotsky,
|
Humanisme
|
Emosi,
perasaan, komunikasi yang terbuka, nilai-nilai
|
John Miler
|
B.TEORI-TEORI MEDIA
Seiring perkembangan teknologi
informasi pada zaman ini, ada keputusan penting yang harus dilakukan
seorang guru untuk memastikan kapan belajar mengintegrasikan teknologi dan
media menjadi pembelajaran. Ledakan informasi mensyaratkan bahwa guru harus
menentukan cara untuk memberi pengalaman kepada peserta didik di mana
mereka mampu membangun pemahaman mereka tentang dunia di sekitar mereka. Guru
merencanakan dan mengelola sistem pembelajaran untuk memastikan bahwa
masing-masing peserta didik dapat bersaing dan sukses. (Kuhn & Udell,2001)
Guru memiliki pengaruh penting bagi
peserta didik, dimana guru memilih Strategi pembelajaran yang dapat
mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, guru harus selektif
dalam memilih strategi pembelajaran tersebut. Teori dasar dan penelitian dalam
pengajaran menunjukkan bahwa guru berfungsi sebagai panduan untuk meningkatkan
belajar peserta didik (Marzano, Pickering, & Pollock, 2001). Dalam
memandu, guru harus tanggap dalam melakukan pendekatan untuk membantu peserta
didik belajar dengan efektif dalam membantu mereka untuk mencapai hasil
pembelajaran yang dimaksud.
Strategi pengajaran yang dipilih oleh para guru
mempengaruhi hasil belajar siswa.Oleh karena itu, para guru harus selektif
dalam pilihan yang mereka buat.Sebagai seorang pemandu, guru bertanggung jawab
memastikan pendekatan yang digunakan untuk membantu siswa belajar dapat
berjalan efektif dalam membantu mereka mencapai hasil belajar yang
diharapkan.
Jenis-jenis strategi yang mungkin
dipilih yang telah terbukti berhasil diterapkan di ruang kelas.Setiap strategi
memiliki manfaat dan dapat digunakan bagi berbagai macam pemelajar dengan semua
tingkatan umur, serta dalam berbagai suasana belajar. Kita akan membahas bagaimana setiap strategi diterapkan di lingkungan ruang
kelas. Keputusan memilih strategi tertentu bergantung pada sejumlah faktor,
termasuk hasil belajar, usia siswa, dan kenyamanan menerapkan jenis strategi
tersebut.
Dalam pembahasan ini, akan membahas
strategi yang memiliki nilai dan dapat digunakan untuk berbagai usia pelajar,
serta dalam berbagai setting pembelajaran, dan akan menjelaskan
bagaimana setiap strategi mungkin terlihat di dalam kelas. Keputusan untuk
memilih strategi tertentu tergantung jumlah faktor, termasuk hasil belajar,
umur peserta didik, dan kenyamanan dengan menerapkan beberapa dari tipe
strategi. Mengingat bahwa guru membutuhkan kenyamanan dengan bagaimana menggunakan
strategi untuk menjamin bahwa dapat efektif dalam membantu peserta didik dalam
mencapai hasil.Dalam membahas strategi-strategi yang mungkin digunakan di
kelas, akandisoroti bagaimana teknologi dan media dapat digunakan untuk
mendukung strategi tersebut.
BAB . II.
ANALISIS KELAS
PENDEKATAN
ASSURE:
Dalam Perancangan Media menurut
Smaldino menerapkan prinsip ASSURE, yaitu :
A = Analize Learners (Menganalisis karakteristik
siswa)
S = State Objective (Menetapkan tujuan)
S = Select Methode, Media and Materials (Memilih
metode, media dan bahan)
U = Utilize media and materials (Penggunaan media dan
bahan)
R = Require learner participation (menyiapkan
partisipasi pebelajar)
E = Evaluate and revise (Evaluasi proses dan hasil
belajar serta melakukan revisi)
Berikut diberikan contoh penerapan
prinsip ASSURE tersebut dalam perancangan media pembelajaran.
Sekolah
: SMK Negeri 1 Tambusai
Mata
Pelajaran : Kewirausahaan
Kelas /
Semester : XI/ 1
Standar
Kompetensi : Mengaktualisasi sikap dan prilaku wirausaha
Kompetensi
Dasar : Mengidentifikasi sikap dan perilaku
wirausaha.
Indikator : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian
wirausaha.
2. Siswa dapat memahami karakteristik
wirausaha.
3. Siswa dapat
menjelaskan cara mengidentifikasi 10 kegagalan dan
Keberhasilan seseorang
berdasarkan karakteristik wirausahawan.
ANALIZE LEARNERS ( ANALISIS SISWA ) :
Salah satu pedoman pemilihan media
pembelajaran yang efektif, harus ada kesesuaian antara karakteristik siswa
dengan isi metode, media, dan bahan pembelajaran. Tahap awal dalam model
ASSURE adalah menganalisis
siswa.
Beberapa faktor dan kriteria untuk membuat dan
memutuskan media yang baik antara lain:
A.
KARAKTERISTIK
UMUM SISWA :
Yang
termasuk dalam karakteristik umum adalah usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, pekerjaan, etnis, kebudayaan, dan faktor sosial ekonomi. Siswa yang akan mengikuti pembelajaran ini adalah
siswa SMK N 1 Tambusai kelas XI TKJ.
Siswa tidak
bersemangat pada subjek materi, salah satu pertimbangan untuk menggunakan
stimulus tinggi pembelajaran, misalnya media presentation.
Adapun karakteristik
siswa SMK N 1 Tambusai kelas XI TKJ adalah :
Usia : Rata-rata berusia antara 15 – 16
Tahun.
Jenis kelamin : Siswa laki-laki berjumlah 25 siswa
dan perempuan berjumlah 23 siswa.
Tingkat pendidikan : Tingkat
pembelajaran orang tua dari seluruh kelas XI TKJ rata-rata
SMP Sampai SMA.
Pekerjaan : Pekerjaan orang tua dari kelas XI TKJ
rata-rata adalah petani sawit.
Etnis
:
Siswa Kelas XI TKJ mempunyai etnis yaitu : Melayu, Batak, Jawa,
Sunda
dll.
Kebudayaan
:
Walaupun berbeda suku siswa tetap berbaur dengan siswa yang lain
tidak Membedakan suku.
Sosial ekonomi
: Ekonomi
menengah keatas.
B.
KOMPETENSI
KHUSUS AWAL
Dalam hal ini, siswa diberi tes awal yang berisis
materi-materi yang berkaitan dengan kompetensi dasar . dari tes yang diberikan
siswa mempunyai bekal 70 % dan ini
termasuk bekal yang cukup untuk mengikuti materi yang akan di ajarkan . Dan
dari 30 % siswa perlu bimbingan khusus untuk mampu mengikuti materi sistem.
Dari hasil analisa ini
dapat dijadikan acuan tentang hal-hal apa saja yang perlu dan tidak perlu
disampaikan pada pembelajaran kewirausahaan yang kompetensi dasar nya adalah
Menganalisis peluang usaha.
C.
GAYA
BELAJAR SISWA
Gaya belajar berpengaruh pada
ciri-ciri psikologi yang berpengaruh pada respon siswa terhadap beberapa
stimulus, misalnya: keinginan, bakat, kecenderungan pada visual atau audiotori,
dan sebagainya.
Siswa di kelas ini mempunyai kecendrungan
kemampuan logika sedang, kemampuan berbahasa lebih berkembang, kemampuan visual
dan spasial juga berkembang. Siswa lebih suka belajar dengan melihat dan
mendengarkan. Masih lebih cepat mengikuti pembelajaran jika dijelaskan dengan
detail oleh guru. Siswa juga mempunyai semangat jika diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan masalah berpasangan dengan teman sebayanya. Dilihat dari segi
motivasi, siswa mempunyai motivasi yang kurang baik dari lingkungan keluarga dan
masyarakat. Jadi perlu perhatian penuh guru dalam memotivasi siswa.
Dilihat dari gaya belajar yang
dimiliki siswa kelas XI TKJ SMK N 1 Tambusai ini, maka media yang bisa
membangkitkan motivasi dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki siswa adalah
menggunakan media presentasi dengan menggunakan Powerpoint, mengadakan diskusi
kelompok, latihan tugas portopolio.
STATE OBJECTIVE ( MENETAPKAN TUJUAN )
Tahap kedua dalam model ASSURE dalam penggunaan media pembelajaran adalah
menentukan tujuan pembelajaran. Hasil pembelajaran apa yang diharapkan tercapai
pada masing-masing siswa. Lebih jelasnya, Kemampuan baru seperti apa yang harus
siswa miliki saat selesai pembelajaran. Yang dimaksid dengan tujuan disini bukan
pernyataan dari apa yang guru rencanakan untuk memulai pembelajaran tetapi apa
yang seharusnya siswa peroleh dari pembelajaran.
Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, hal-hal yang
perlu diperhatikan adalah :
1. Gunakan format ABCD yaitu :
a.
A adalah audiens,
siswa atau mahasiswa yang menjadi peserta didik kita. Instruksi yang kita ajukan harus fokus kepada apa yang harus
dilakukan pembelajar bukan pada apa yang harus dilakukan pengajar.
b.
B (behavior)
: kemampuan
baru yang harus dimiliki pembelajar setelah melalui proses pembelajaran dan
harus dapat diukur .
c.
C (conditions)
: kondisi pada
saat performa pembelajar sedang diukur.
d. D adalah degree : yaitu
kriteria yang menjadi dasar pengukuran tingkat keberhasilan pembelajar.
2. Mengklasifikasikan Tujuan
Tujuan pembelajaran yang akan kita lakukan cenderung
ke dominan mana?
Apakah kognitif, afektif, psikomotor, atau interpersonal. Dengan memahami hal
itu kita dapat merumuskan tujuan pembelajaran dengan lebih tepat, dan tentu
saja akan menuntun penggunaan metode, strategi dan media pembelajaran yang akan
digunakan.
3. Perbedaan Individu
Berkaitan dengan kemampuan individu
dalam menuntaskan atau memahami sebuah materi yang diberikan/dipelajari.
Individu yang tidak memiliki kesulitan belajar dengan yang memiliki kesulitan
belajar pasti memiliki waktu ketuntasan belajar (mastery learning) yang
berbeda. Kondisi ini dapat menuntun kita merumuskan tujuan pembelajaran dan
pelaksanaannya dengan lebih tepat.
Jadi tujuan dalam pembelajaran kewirausahaan kelas II
ini dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
Standar
kompetensi : Merencanakan usaha kecil / mikro.
Kompetensi
Dasar : Menganalisis peluang usaha.
Tujuan
pembelajaran :
Setelah
mempelajarari pokok pembahasan ini yang di harapkan adalah :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian peluang usaha.
2. Siswa mampu menjelaskan tentang sumber dan cara mengembangkannya.
3. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor
keberhasilan dan kegagalan suatu peluang usaha
4. Siswa mampu memeta peluang usaha.
5. Siswa dapat menunjukkan cara memamfaatkan peluang
secara kreatif dan inovatif.
Tujuan pembelajaran kewirausahaan ini
terdiri dari tujuan Kognitif dan tujuan Afektif yaitu :
Tujuan Kognitif :
Setelah
mempelajarari pokok pembahasan ini yang di harapkan adalah :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian peluang usaha.
2. Siswa mampu menjelaskan tentang sumber dan cara mengembangkannya.
3. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor
keberhasilan dan kegagalan suatu peluang usaha
4. Siswa mampu memeta peluang usaha.
5. Siswa dapat menunjukkan cara memamfaatkan peluang
secara kreatif dan inovatif..
Tujuan Afektif :
Siswa
diharapkan bisa menerapkan karakteristik wirausaha dalam kehidupan sehari-hari.
SELECT METHODE, MEDIA AND MATERIALS
( MEMILIH METODE, MEDIA DAN BAHAN ).
Tahap ketiga dalam merencanakan pembelajaran yang
efektif adalah memilih strategi, teknologi, media dan materi pembelajaran yang
sesuai. Strategi pembelajaran harus dipilih apakah yang berpusat pada siswa
atau berpusat pada guru sekaligus menentukan metode yang akan digunakan. Yang
perlu diingat pada tahap ini adalah
bahwa tidak ada satu metode yang paling baik dari metode yang lain. Semuanya tergantung dari hasil analisis guru metode mana yang cocok
digunakan di kelas tersebut.
Memilih
teknologi dan media yang akan digunakan tidak harus diidentikkan dengan barang
yang mahal. Yang jelas sebelum memilih teknologi dan media kita harus
mempertimbangkan terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya. Jangan sampai
media yang kita gunakan mempersulit
kita dalam pentransferan pengetahuan kepada pembelajar.
Setelah kita memilih strategi, teknologi dan media
yang akan digunakan, langkah selanjutnya adalah menentukan materi pembelajaran
yang akan digunakan. Ada tiga
pilihan dalam langkah ini yaitu:
a.
memilih materi
yang sudah tersedia dan siap pakai.
b.
mengubah/ modifikasi materi yang ada.
c.
merancang materi dengan desain baru.
Bagaimanapun
caranya kita mengembangkan materi, yang terpenting materi tersebut sesuai
dengan tujuan dan karakteristik si pembelajar.Berdasarkan analisis maka metode, media dan bahan dalam pembelajaran
kewirausahaan ini adalah:
1.
Metode
adalah : Metode dalam pembelajaran ini adalah metode
pembelajaran diskusi.
2.
Media dan
bahan : Sesuai dengan karakteristik
siswa dan kemampuan siswa yang telah di analisis maka media yang digunakan pada
pembelajaran kewirausahaan ini adalah Media Power Point. Tugas yang diberikan
pada siswa adalah tugas yang di kerjakan secara berkelompok.
UTILIZE MEDIA AND MATERIALS
( PENGGUNAAN MEDIA DAN BAHAN ).
Langkah berikutnya adalah penggunaan
media dan bahan ajar oleh siswa dan guru. Melimpahnya ketersediaan media dan
bergesernya filsafat dari belajar yang berpusat pada guru ke siswa meningkatkan
kemungkinan siswa akan menggunakan bahan ajarnya sendiri. Dalam pengajaran yang
berpusat pada guru maupun siswa, perlu dipakai pedoman berikut:
- Meninjau Ulang Bahan Ajar
Guru memeriksa
terlebih dahulu bahan ajar yang telah dipersiapkannya dan meninjau kembali apakah sudah sesuai dengan tujuan dan
kondisi siswa. Dan menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah dirancang.
- Menyiapkan Media Bahan Ajar
Sangat penting pula untuk menyiapkan media dan bahan
ajar untuk mendukung aktifitas pembelajaran yang direncanakan. langkah pertama dalam
menyiapkan bahan ajar adalah mengumpulkan semua materi dan peralatan yang akan
diperlukan, kemudian menentukan urutan penggunaan bahan ajar dan medianya.
Dalam hal ini, guru mempersiapkan :
a.
Laptop.
b.
LCD Proyektor.
c.
White board.
d.
Weninjau
sambungan listrik.
e.
Wempersiapkan
kertas karton.
f.
Spidol.
g.
Dan hal lainnya yang mendukung proses
pembelajaran
Menurut Smaldino, dkk memberikan urutan perancangan materi visual melalui point dalam pembelajaran sebagai
berikut:
Tahap Pelaksanaan:
1. Membuka aplikasi Microsoft power
point
2. Memilih tamplate atau background
3. Mengamati gambar dengan seksama
serta mengidentifikasi proses atau bagian dari gambar yang perlu diketahui oleh
siswa
4. Mulai menuliskan materi, namun harus
diingat bahwa slide yang dibuat harus runtut
5. Memilih warna background dan warna
tulisan yang tepat, sehingga dalam penyampaian slide yang ditampilkan terlihat
jelas
6. Menggunakan efek animasi yang
serasi dan indah, sehingga pembelajaran menjadi menarik
7. Mengecek ulang apakah ada
kesalahan letak atau pemberian efek anmasi yang tidak sesuai
Tahap Akhir :
Setelah pembuatan slide presentasi
selesai, hasil dapat dilihat dengan menggunakan slide show yang merupakan hasil
keseluruhan presentasi.Dan akan
diproyeksikan dengan menggunakan LCD proyektor.
- Menyiapkan Lingkungan Belajar
Dimanapun kegiatan pembelajaran sangat perlu
dipersiapkan dan diatur kesesuaiannya dengan penggunaan bahan ajar dan medianya . Adapun lingkungan belajar yang perlu dipersiapkan adalah
keadaan tempat duduk, suhu, pencahayaan, dan sumber listrik dll. Beberapa
media mungkin perlu keadaan ruang yang gelap,ini memerlukan tirai/gorden untuk menutupi cahaya, dll.
- Menyiapkan Siswa
keberhasilan seorang
siswa sangat
bergantung pada kesiapan siswa untuk belajar. Oleh karena itu siswa harus betul-betul di siapkan.Berikut
cara-cara untuk menyiapkan siswa:
1)
Penyampaian tentang apa yang akan dipelajari.
2) Cerita
rasional yang berhubungan dengan materi
pembelajaran.
3)
Pernyataan yang memotivasi siswa dalam
pembelajaran.
4) Arahan yang mengarahkan perhatian siswa kepembelajaran yang akan disajikan.
- Menyediakan Pengalaman Belajar
Dalam berlangsungnya
pembelajaran guru harus mampu mengarahkan perhatian siswa terhadap materi pembelajaran.Guru juga harus nyediakan pengalaman belajar bagi siswa saat pembelajaran. Saat siswa mengerjakan latihan atau tugas,
peran guru adalah sebagai pemandu atau fasilitator, yakni membantu siswa dalam
menyelesaikan permasalahan dan fasilitator dalam diskusi kelas.
REQUIRE
LEARNER PARTICIPATION
( MENYIAPKAN
PARTISIPASI PEMBELAJARAN )
Pendidik telah lama menyadari bahwa
partisipasi aktif dalam proses belajar dapat meningkatkan belajar. Untuk itu,
situasi belajar yang paling efektif mengharuskan agar siswa dapat mempraktikkan
keterampilan yang mendorong ke arah pencapaian tujuan. Bentuk partisipasi
tersebut dalam pembelajaran ini meliputi kegiatan memecahkan masalah kewirausahaan yang berhubungan dengan peluang usaha pada pokok pembahasan ini. Selain itu, diskusi, kuis singkat
dan latihan aplikasi bisa memberi peluang untuk praktik dan umpan balik selama
pembelajaran berlangsung. Tanya jawab
dalam diskusi juga dapat merangsang siswa dalam memberikan pendapat, sanggahan
secara kreatif dalam hal ini siswa dituntut aktif dan kreatif dalam belajar.
EVALUATE AND REVIEW
( EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR SERTA MELAKUKAN REVISI )
1. Evaluasi hasil belajar siswa :
Evaluasi dilakukan sebelum, selama
dan sesudah pembelajaran. Sebelum pembelajaran dimulai, karakteristik siswa diukur untuk mengetahui apakah ada kesesuaian antara
keterampilan yang dimiliki siswa dengan metode dan bahan ajar yang akan
digunakan. Selama dalam proses pembelajaran, evaluasi dilakukan menggunakan
umpan balik. Evaluasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung
memiliki tujuan yaitu untuk mendeteksi dan mengoreksi masalah pembelajaran
dan kesulitan-kesulitan yang ada. Sedangkan sesudah pembelajaran, evaluasi
dilakukan dengan memberikan tes kepada siswa terhadap Analisis Peluang Usaha yang
telah dipelajari sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
diatas, yaitu :
Setelah
mempelajarari pokok pembahasan ini yang di harapkan adalah :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian peluang usaha.
2. Siswa mampu menjelaskan tentang sumber dan cara mengembangkannya.
3. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor
keberhasilan dan kegagalan suatu peluang usaha
4. Siswa mampu memeta peluang usaha.
5. Siswa dapat menunjukkan cara memamfaatkan peluang
secara kreatif dan inovatif..
2.
Evaluasi Metode dan Media :
Evaluasi juga meliputi assesmen terhadap metode dan media. Pada langkah ini
muncul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1)
Apakah Metode dan media pembelajarannya efektif?
2)
Apakah Metode dan media dapat ditingkatkan?
3)
Apakah Metode dan media
yang digunakan efektif ditinjau dari pencapaian belajar siswa.
4)
Apakah presentasi yang dilakukan memakan waktu lebih dari semestinya?
Setelah digunakan, bahan pembelajaran perlu dievaluasi untuk menentukan
apakah bisa digunakan di masa mendatang atau perlu dimodifikasi terlebih dulu.
Untuk mengevaluasi metode dan media pembelajaran bisa digunakan diskusi kelas,
wawancara perorangan dan pengamatan perilaku siswa.
Ada beberapa hal lagi yang perlu dianalisis yaitu :
1)
Apakah media yang digunakan
dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan belajar?
2)
Apakah media yang digunakan efektif menarik perhatian siswa?
3)
Apakah media yang digunakan memberi kesempatan siswa untuk
berpartisipasi?
3.
Evaluasi Bagi Guru :
Selain siswa guru juga perlu dievaluasi, sama seperti komponen lain. Ada empat tipe dasar dari evaluasi Guru sebagai pendidik yaitu:
1) Guru mengadakan evaluasi diri
2) Guru mengadakan evaluasi oleh siswa
3) Guru mengadakan evaluasi oleh teman
sejawat
4) Guru mengadakan evaluasi oleh
administrator
Untuk evaluasi diri,
pengajar dapat merekam presentasinya dengan tape audio atau video, kemudian
menyaksikannya dengan pedoman format evaluasi. Siswa dapat sangat membantu
dalam evaluasi dengan memberikan balikan. Cara pengajar mendesain dan bagaimana
respon siswa tentang desain tersebut merupakan masukan yang beragam. Pengajar
dapat juga bertanya pada koleganya, biasanya dengan mempersilahkan pengajar
lain untuk berada di belakang kelas dan melakukan pengamatan ketika kita
melakukan proses pembelajaran.
3.
Revisi
Langkah ini adalah
mengamati hasil data evaluasi yang telah terkumpul. Dalam langkah ini hal-hal yang perlu di amati adalah sebagai berikut:
1)
Apakah telah sesuai antara apa yang diinginkan dan apa yang benar-benar terjadi.
2)
Tujuan pembelajaran dapat
dicapai oleh siswa.
3)
seperti apa respon siswa terhadap metode dan media pembelajaran yang dipakai.
4)
Apakah siawa puas dengan nilai bahan ajar yang dipakai.
Guru harus melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan
masing-masing komponennya. Jika data
evaluasi ternyata menunjukkan adanya kekurangan di bidang-bidang tertentu, maka
sekarang tiba saatnya untuk kembali memperhatikan bagian yang kurang tepat
tersebut.
BAB.III RPP PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMK : Negeri
1Tambusai
Program : -
Mata
Pelajaran : Kewirausahaan
Kelas/Semester : II/1
Standar
Kompetensi : 3. Merencanakan
usaha kecil/mikro
Kompetensi
Dasar : 3.1 Menganalisis
peluang usaha
Indikator
:
1.siswa dapat menjelaskan pengertian wirausaha.
2.Siswa dapat memahami karakteristik wirausaha.
3.Siswa dapat menjelaskan cara mengidentifikasi 10 kegagalan dan
Keberhasilan
seseorang berdasarkan karakteristik wirausaha.
Alokasi
Waktu : 2 X 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah
mempelajarari pokok pembahasan ini yang di harapkan adalah :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian peluang usaha.
2. Siswa mampu menjelaskan tentang sumber dan cara mengembangkannya.
3. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor
keberhasilan dan kegagalan suatu peluang usaha
4. Siswa mampu memeta peluang usaha.
5. Siswa dapat menunjukkan cara memamfaatkan peluang
secara kreatif dan inovatif..
B. Materi Pembelajaran
a. Pengertian
Peluang Usaha
b. Sumber
Peluang dan Cara Mengembangkannya
c. Faktor-faktor
Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
d. Analisis
Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
e. Mengembangkan
Ide dan Peluang Usaha
f. Menganalisis
Peluang Usaha
g. Pemanfaatan
Peluang secara Kreatif dan Inovatif
C. Metode Pembelajaran
Metode
ceramah, diskusi, tugas
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Guru memberi salam
• Apersepsi: guru membuka pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan awal mengenai peluang usaha dan resiko usaha
1) Coba Anda ingat kembali definisi
kewirausahaan! Tuliskan definisi kewirausahaan!
2) Apakah yang Anda ketahui tentang peluang
usaha?
3) Coba Anda amati sekeliling lingkungan Anda,
adakah peluang yang memungkinkan untuk dijadikan usaha?
4) Menurut Anda apakah setiap usaha ada
risikonya? Jelaskan!
5) Bagaimana cara meminimkan risiko usaha?
Berikan pendapat Anda!
2. Kegiatan Inti
• Guru memberi penjelasan mengenai peluang
usaha dan resiko usaha
• Siswa memperhatikan penjelasan guru
• Siswa dan guru mengadakan tanya jawab
mengenai peluang usaha
• Guru memberikan penugasan berupa tugas
kelompok.
Kerjakan secara kelompok dengan teman
sebangku Anda! Carilah contoh peluang yang timbul dari adanya perubahan
peraturan pemerintah, musim dan gaya hidup! Tulis hasilnya dalam selembar
kertas dan dikumpulkan kepada guru pengampu!
• Guru memberikan penugasan berupa tugas
individu
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang
telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
• Guru memberi tugas/pekerjaan rumah.
Buatlah cerita singkat mengenai salah
seorang tokoh yang sukses karena hobi atau keahliannya! Anda dapat mencari
referensinya melalui internet, majalah, atau surat kabar!
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMK
• Buku sumber Kewirausahaan SMK XI
• Buku-buku penunjang yang relevan
• Internet
F. Penilaian
• Evaluasi pilihan ganda: No. 1 – 15 (rentang
nilai 2 s/d 30) dan soal uraian No. 1 – 5 (skor setiap soal benar 10, tetapi
bila mendekati sesuai kebijaksanaan guru, dengan rentang nilai 1 s/d 50).
• Penilaian Aktivitas Siswa sesuai
kebijaksanaan guru dengan rentang nilai 0- 20. Portofolio sesuai dengan
instruksi guru pembimbing.
Skor
Penilaian
Bentuk Soal
|
Skor Maksimal Tiap
Item
|
Jumlah Skor Tiap Bentuk Soal
|
Skala Sikap
|
20
|
20
|
Pilihan Ganda
|
15 × 2
|
30
|
Uraian
|
5 × 10
|
50
|
Total Skor
100
|
||
Catatan Guru: Berisi
hal-hal khusus mengenai hasil belajar siswa, apakah perlu perhatian khusus,
masukan-masukan untuk siswa, perlukah penanganan khusus yang agak berbeda,
dan lain-lain
|
Format
Penilaian Portofolio
Indikator
|
Nilai
Kualitatif
|
Nilai
Kuantitatif
|
Deskripsi
|
|
Pengantar
|
|
|
|
Menunjukkan
dengan tepat isi karangan/ laporan penelitian, kesimpulan maupun rangkuman.
Untuk peta, skema, dan lukisan, mempersiapkan bahan-bahan.
|
Isi
|
|
|
|
Kesesuaian
antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil karangan/laporan
penelitian, kesimpulan, dan rangkuman dengan tepat. Menjabarkan peta dan
skema sesuai dengan tema yang diajukan. Melukis sesuai dengan wujud benda
yang telah ditentukan.
|
Penutup
|
|
|
|
Memberikan
kesimpulan karangan/hasil pe-nelitian.
|
Struktur/logika
penulisan
|
|
|
|
Penggambaran
dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian
|
Orisinalitas
karangan
|
|
|
|
Karangan/penelitian,
kesimpulan, rangkuman, peta, skema, dan lukisan merupakan hasil sendiri.
|
Penyajian,
bahasan, dan bahasa
|
|
|
|
Bahasa
yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif.
|
Kriteria Penilaian:
Kriteria Indikator
|
Nilai Kualitatif
|
Nilai Kuantitatif
|
80
– 100
|
Memuaskan
|
4
|
70
– 79
|
Baik
|
3
|
60
– 69
|
Cukup
|
2
|
45
– 59
|
Kurang
cukup
|
1
|
Soal pilihan ganda:
1. Dibawah ini adalah salah satu cara mewujutkan ide
– ide kreatif dan inovatif adalah ...
a.
Make it good d. Make it softly
b.
Make it smal e. Make it better
c.
Make it bigger
2. Yang merupakan ciri-ciri peluang usaha yang
potensial bagi seorang wirausaha adalah kecuali...
a.
Usahanya bersifat musiman d. Usaha nya memiliki nilai jual tinggi
b.
Memiliki peluang sukses yang
besar e. Bukan hanya
ambisi pribadi tapi bersifat nyata
c.
Usaha mampu bertahan lama di
pasar
3. Cara untuk sukses dalam memamfaatkan peluang
menjadi sebuah bisnis adalah dengan mengetahui hubungan antara...
a.
Aku, kau dan pasar d. Aku, dia dan pasar
b.
Aku, saya dan bisnis e. Aku, pasar dan kau
c.
Aku, bisnis dan pasar
4. Di bawah ini yang merupakan salah satu penyebab
kegagalan sebuah usaha adalah ...
a.
Hanya memiliki satu pemilik d. Memiliki strategi yang
beda dengan pesaingnya
b.
Memiliki strategi yang jitu e. Produk yang
dihasilkan tampa melalui uji pasar
c.
Usaha legal yang akurat
5. Salah satu faktor keberhasilan peluang usaha
adalah ...
a.
Memiliki banyak modal d. Beromzet di atas 100 juta
b.
Berinovasi dari waktu kewaktu e. Proposal usaha dibuat menarik
c.
Memiliki banyak karyawan
6. Perubahan gaya hidup, tingkat tekanan pekerjaan
yang semakin tinggi serta perubahan teknologi informasi dan komunikasi merupakn
salah satu sumber peluang usaha yang berasal dari ...
a.
Diri sendiri d. konsumen
b.
Lingkungan e. Gagasan orang lain
c.
Perubahan yang terjadi
7. Di bawah ini merupakan kemampuan kreativitas yang
digunakan dalam menciptakan inspirasi peluang usaha diantaranya berasal dari...
a.
Peluang usaha d. Perubahan lingkungan
b.
Perubahan yang berbeda dengan
orang lain e. Pemikiran yang sama
dengan orang lain
c.
Perubahan gaya hidup
8. Di bawah ini merupakan ciri-ciri peluang usaha
yang baik...
a.
Meniru usaha orang lain d. Ide tidak bisa diwujudkan
b.
Tidak perlu melakukan inovasi e. Tidak memiliki tingkat visibilitas
c.
Mejalani usaha dengan senang
hati
9. Istilah peluang berasal dari bahasa inggris
yakni...
a.
Good d. Change
b.
Ideal e. opportunity
c.
Chance
10. Berikut ini adalah ciri-ciri ide usaha yang
potensial antara lain....
a.
Memenuhi aspek kreativitas d. Memiliki keunggulan
bisnis
b.
Memiliki nilai uang e. Mampu
memenuhi kebutuhan pasar
c.
Bersifat semantara
11. Menangkap peluang usaha seorang yang menguasai
bidang perawatan, maka dapat dikatakan menangkap peluang usaha dalam...
a.
Hiburan d. Pertanian
b.
Kesehatan e. Perikanan
c.
Jasa pelayanan
12. Suatu temuan baru yang meningkatkan daya guna
produk atas jasa kearah yang lebih produktif disebut...
a.
Kreativitas d. Motivasi
b.
Inovatif e. Fleksibel
c.
Fantasi s
13. Dengan tersedianya informasi ekstern dan intern,
maka wirausaha dapat mengetahui dimana ada...
a.
Peluang d. Ide
b.
Usaha e. Tujuan
c.
Inspirasi
14. Salah satu usaha yang berkembang pesat saat ini
adalah fast food , usaha tersebut adalah usaha yang bergerak dibidang ....
a.
Tata boga d. Pelayanan
b.
Jasa e. Angkutan
c.
Produksi
15. Untuk menggali peluang usaha seorang wirausaha
harus berpikir secara positif dan kreatif diantaranya, kecuali ....
a.
Yakin bahwa usaha bisa
dilaksanakan d. Bertanya pada diri sendiri
b.
Tidak pandai berkomunikasi e. Mendengarkan saran – saran
oran g lain
c. Menerima gagasan baru dalam dunia usaha
Pertanyaan ( essay ) :
1. Berikan contoh pemamfaatan peluang secara kreatif
dan inovatif !
2. Salah satu cara untuk menciptakan peluang emas
adalah dengan berpikir kreatif dan inovatif dengan melakukan modifikasi .
jelaskan maksudnya !
3. Berikan contoh dari berpikir kreatif dan inovatif
dengan membuat produk khusus !
4. Bagai mana sikap kita jika pada saat akan membuka
bidang usaha mengalami kebimbangan untuk
melangkah ?
5. Sebutkan faktor internal yang dapat meminculkan
inspirasi !
Tambusai..................... 2011
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata
Pelajaran
MISWAN,SS NURSALMI,SE
NIP.196411111989031006 NIP.197803032008012016
PENUTUP
Para kognitivis meyakini bahwa agar pembelajaran
dapat berlangsung, pikiran para siswa harus secara aktif terlibat dalam
merespon informasi, karena keterlibatan sangat penting dalam pengingatan
kembali informasi di waktu-waktu belakangan. Persfektif ini mempengaruhi
strategi pengajaran dengan pendapatnya yang menyatakan bahwa informasi harus
diatur dalam cara spesifik untuk menjamin pemelajar akan bisa menggunakan
pengetahuan tersebut berdasarkan skema mereka sendiri.
Demikianlah perancangan pembelajaran ini di buat
semoga bermanfaat khususnya bagi diri saya pribadi maupun bagi yang
membutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar